Sejarah Kurma Ajwa

Berdasarkan asbabul wurud (sebab-sebab turunnya suatu hadist) disebutkan dulu ketika Nabi Muhammad s.a.w berbuka puasa yang dimakan adalah buah kurma. Kurma yang dimakan itu diberi nama Kurma Ajwa (ajua). Ceritanya, ketika itu Ajwah adalah nama anak Salaman Alfarisi, orang yang beragama nasrani yang pada akhirnya dia masuk Islam. Salman  mewakafkan lahan kurmanya untuk perjuangan Islam. Guna mengenang jasa-jasanya itulah, akhirnya Rasul menamakan kurma yang dimakannya saat berbuka puasa sebagai kurma ajwa. Itulah alasannya kenapa, akhirnya kurma ajwa disebut juga sebagai kurma nabi.
Bahkan, dalam sebuah hadist yang lain Beliau sendiri sempat menyatakan, “Rumah yang tidak ada kurmanya seperti rumah yang tidak ada makanan.” Perkataan Rasullah tersebut menunjukan betapa pentingnya manfaat kurma untuk kesehatan tubuh kita. Sehingga, setiap keluarga mesti menyimpan kurma sebagai penganan wajib dirumahnya. Oleh karena itu, kita seharusnya memakan buah kurma bukan hanya dibulan puasa saja, tapi juga menjadikan kurma makanan sehari-hari. Entah itu dimakan pagi hari sebagaimana yang pernah dianjurkan Nabi diatas atau sebagai makanan ringan ketika sedang santai.
Dengan cara begini, kita tidak hanya mendapatkan kesehatan tubuh tapi juga memperoleh pahala karena menjalankan sunnah Rasullah s.a.w. Wallahu’alam bil shawab.

Baca juga penjelasan kuma dalam Al-Quran dan hadist dan kurma adalah melayani pemesanan kurma agen kurma

0 komentar:

Posting Komentar